Iklan

Iklan

,

Iklan

Masyarakat Sumatera Barat Sambut Ramadhan dengan Tradisi "Balimau" di Danau Singkarak

June 17, 2015, 18:25 WIB

Masyarakat Sumatera Barat Sambut Ramadhan dengan Tradisi Balimau di Danau Singkarak


Indotorial.com, - Menjelang masuknya Bulan Suci Ramadhan 1436 Hijriah, masyarakat Kota/Kabupaten Solok dan wilayah Sumatera Barat secara umum memanfaatkan momen ini dengan berbagai tradisi khas. Salah satu tradisi yang masih dilakukan adalah manyalang mintuo, atau berkunjung ke rumah mertua, khususnya bagi para wanita yang sudah menikah. Selain itu, warga juga disibukkan dengan membersihkan lingkungan tempat tinggal dan makam keluarga.


Kegembiraan menyambut Ramadhan juga dirasakan oleh para pedagang yang biasanya berjualan di Dermaga Danau Singkarak dan sepanjang jalan di sekitar danau. Tempat wisata Danau Singkarak tampak ramai oleh pengunjung yang menjalankan tradisi "balimau," meskipun tradisi ini tidak secara langsung berkaitan dengan ajaran Islam. Tradisi "balimau" dilakukan sebagai simbol pembersihan diri sebelum memasuki bulan puasa.


Zul Muncak, warga Nagari Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, menyampaikan bahwa banyak warga Muslim berbondong-bondong mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah tersebut, termasuk pemandian Aia Angek Bukik Gadang, Danau Diatas, Danau Dibawah, dan Danau Singkarak. “Pengunjung datang dari berbagai daerah untuk melaksanakan tradisi balimau,” ujarnya.


Welluril, seorang warga Kota Padang berusia 37 tahun, juga sengaja datang ke Danau Singkarak untuk melakukan balimau bersama keluarganya. "Setiap libur sekolah, saya bersama keluarga selalu ke sini untuk mandi balimau menyambut bulan suci Ramadhan," tuturnya.


Berdasarkan pantauan, ratusan pengunjung memadati Danau Singkarak, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Salah satu pengunjung, Ervan, warga asal Pekanbaru yang datang bersama keluarganya, mengungkapkan bahwa ia memanfaatkan liburan untuk berwisata sebelum memasuki bulan puasa. “Ini kesempatan untuk melepas penat sebelum Ramadhan,” katanya.


Meski ramai dikunjungi, sejumlah pengunjung mengeluhkan kebersihan area sekitar danau. Ervan menyebutkan bahwa meskipun ada peningkatan fasilitas di sekitar Danau Singkarak, kebersihan di tepian danau masih perlu diperbaiki. "Rasanya sudah lebih baik, tetapi kebersihan masih kurang," jelasnya.


Sementara itu, Evi Abenk, seorang mahasiswa asal Jambi yang juga berkunjung ke Danau Singkarak, menambahkan bahwa ia bersama teman-temannya selain mencari hiburan juga sedang melakukan penelitian terkait lingkungan hidup di daerah tersebut.


Pemerintah Kabupaten Solok melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M. Alfajri, mengimbau agar para orang tua tetap mengawasi anak-anak mereka saat berwisata di sekitar Danau Singkarak, mengingat riak air danau yang cukup besar dalam dua minggu terakhir. "Kami berharap orang tua lebih waspada, terutama saat anak-anak bermain di pinggiran danau karena riaknya sedang tinggi," ungkap Alfajri.


Dengan persiapan fisik dan spiritual, masyarakat Sumatera Barat menyambut Ramadhan dengan semangat kebersamaan dan tradisi yang telah lama dijaga. Tradisi seperti balimau tetap menjadi bagian dari budaya Minangkabau dalam menyambut bulan suci ini, meski tak lepas dari perhatian terkait keselamatan dan kebersihan lingkungan wisata.