Iklan

Iklan

,

Iklan

Seorang Buruh Batu Bata Diduga Tewas Tenggelam di Telaga Sawah Bilo, Solok

13 Juni 2015, 01:52 WIB

Seorang Buruh Batu Bata Diduga Tewas Tenggelam di Telaga Sawah Bilo, Solok


Indotorial.com, - Zulfikar (38), seorang buruh batu bata asal Piliang, diduga tewas tenggelam di Telaga Sawah Bilo, Jorong Data Bungo, Nagari Aripan, X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada Sabtu (13/6). Peristiwa tragis ini terjadi saat Zulfikar berenang bersama rekannya, Nofa Edison (34), usai menyelesaikan pekerjaan sebagai buruh batu bata.


Menurut keterangan Edison, mereka sudah terbiasa berenang di telaga tersebut. Meskipun Zulfikar dikenal pandai berenang, tiba-tiba ia menghilang saat sedang berada di air. "Ketika saya menoleh ke belakang, Zulfikar sudah tidak ada," ujar Edison. Khawatir, Edison langsung berteriak minta tolong, dan sejumlah warga yang berada di sekitar telaga segera berlari ke tempat kejadian.


Ganda (30), saksi mata yang juga teman korban, menjelaskan bahwa ia melihat Zulfikar dan Edison berenang menuju tepi telaga. Edison hampir sampai di tepi, sedangkan Zulfikar terlihat mulai kelelahan. "Edison berteriak minta tolong, dan saya langsung mencari bantuan dari warga sekitar," kata Ganda.


Mendengar teriakan Edison dan Ganda, warga segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok dan Kabupaten Solok, bersama dengan Polsek Singkarak, serta warga sekitar, segera dikerahkan untuk melakukan pencarian.


Kapolsek Singkarak, AKP Poniman, mengonfirmasi laporan tersebut. "Kami menerima laporan sekitar pukul 10 pagi dan langsung menurunkan tim gabungan ke lokasi," ujarnya. Meskipun pencarian telah dilakukan hingga pukul 18.00 WIB menggunakan berbagai metode, seperti penyelaman tradisional dan pembuatan pusaran air dengan perahu karet, korban masih belum ditemukan.


Telaga Sawah Bilo, yang dikenal angker oleh warga sekitar, memiliki panjang sekitar 100 meter, lebar 30 meter, dan kedalaman antara 5 hingga 6 meter. Air yang keruh dan dasar telaga yang berlumpur memperumit proses pencarian. 


Hingga berita ini diterbitkan, korban masih belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan pada malam hari dengan menambah personel dan menggunakan metode lain agar korban dapat segera ditemukan. Warga sekitar juga diminta untuk tetap siaga. "Kami pastikan korban sudah tewas karena tenggelam lebih dari 9 jam," ujar AKP Poniman.


Wali Nagari Aripan, Herman, menyampaikan bahwa Zulfikar merupakan seorang buruh batu bata yang telah berkeluarga. "Korban meninggalkan seorang istri dan satu anak. Dia memang sering berenang di telaga ini, namun sepertinya kali ini dia mengalami kelelahan atau kram," kata Herman.


Pihak berwenang berharap korban segera ditemukan untuk proses pemakaman, dan warga diminta tetap waspada di sekitar telaga yang terkenal berbahaya tersebut.