Indotorial.com, - Marnis (30) dan Esridayani (33) adalah kakak beradik yang hidupnya digerogoti oleh penyakit yang membuat keduanya tak mampu berjalan. Dengan merangkak, keduanya berjuang mengurus rumah tangga. Suami Marnis, Talwira Asman (33), banting tulang untuk membiayai keluarganya, sementara Esridayani adalah seorang janda dengan dua anak. Ketika musibah datang, gubuk tempat mereka berteduh hancur tertimpa pohon tumbang, barang-barang dan prabot rumah tangga rusak tak dapat dipakai. Mereka terpaksa mengharapkan bantuan warga sekitar untuk makan dan tempat tidur.
Keluarga ini tinggal di kawasan perbatasan antara Kabupaten Solok-Kota Solok. Rumah mereka yang kecil telah hancur separuh, dengan atap bobrok. Ketika sejumlah wartawan mendatangi mereka, suasana sekitar terlihat sepi, dengan serpihan perkakas dan perabotan rumah yang rusak berserakan. Meskipun demikian, foto-foto kenangan keluarga masih terpajang di dinding yang tersisa.
Kondisi mereka semakin sulit setelah rumah tempat tinggal mereka hancur akibat tertimpa pohon kelapa saat angin kencang dan hujan lebat melanda. Suaminya, Talwira, kebetulan tidak berada di rumah saat kejadian tersebut, sehingga selamat dari maut.
Dalam menghadapi kesulitan hidup, Talwira harus menjadi tulang punggung keluarga, memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk makanan, belanja anak-anak, biaya listrik, dan uang sekolah. Esridayani, yang baru saja menjadi janda, juga harus merawat dua anaknya sambil berjuang dengan penyakit yang sama dengan adiknya, Marnis.
Kabar keadaan mereka yang semakin menderita telah tersebar di sekitar Nagari Gauang, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada bantuan yang turun. Pemerintah setempat bersama pemuda mulai mengumpulkan sumbangan warga untuk membantu keluarga ini. Wali Nagari Gauang, Rizal Idzeko, dan Tokoh Masyarakat setempat terus melakukan pemantauan terhadap kondisi mereka dan berupaya mencari bantuan dari pihak berwenang.
Bupati Solok, Syamsu Rahim, menyarankan agar pimpinan nagari segera memasukkan surat permohonan bantuan ke Pemerintah Kabupaten Solok, agar bantuan bisa dialokasikan melalui program BAZ atau pos bencana alam. Meski demikian, upaya pihak-pihak terkait masih terus dilakukan untuk membantu keluarga miskin yang mengalami musibah bertubi-tubi ini.
(Indotorial.com)