Indotorial.com, - Sebanyak 135 pebalap dari 22 negara berlaga di Etape 2 Tour de Singkarak (TdS) 2015, yang berlangsung kemarin. Pebalap asal Iran, Amir Zargani dan Arvin Moazami Gourdazi dari tim Peshgaman Giant Team Iran, berhasil keluar sebagai pemenang dalam etape yang menempuh jarak 140 km dari Pariaman hingga SMAN 1 Singkarak, Kabupaten Solok. Mereka berhasil mengungguli pebalap Jepang, Hatsuyama Sho dari tim Bridgestone Anchor Cycling Team.
Amir Zargani menyelesaikan etape dengan waktu 3 jam 27 menit 22 detik, mengalahkan rekan setimnya, Arvin Moazami Gourdazi, yang finis hanya terpaut satu detik lebih lambat dengan catatan waktu 3 jam 27 menit 23 detik. Sementara itu, Hatsuyama Sho berada di posisi ketiga dengan waktu 3 jam 27 menit 32 detik. Ketiga pebalap ini diganjar Yellow Jersey sebagai penghargaan atas pencapaian mereka.
Selain Yellow Jersey, Hatsuyama Sho juga berhasil meraih Polka Dot Jersey atas keberhasilannya mendominasi kompetisi tanjakan (Mountain Competition). Pebalap Indonesia, Aiman Cahyadi dari Tim Pegasus Continental Cycling Team, turut meraih prestasi dengan memenangkan Red White Jersey sebagai pebalap terbaik Indonesia (Indonesian Rider Classification) dan Red Jersey untuk pebalap terbaik ASEAN (ASEAN Rider Classification). Sementara itu, Green Jersey untuk kompetisi sprint (Sprint Competition) diraih oleh Housein Askari, juga dari Peshgaman Giant Team Iran.
Dalam sambutannya, Chairman Tour de Singkarak 2015, Sapta Nirwandar, berharap agar di masa depan pembangunan hotel di kawasan Danau Singkarak bisa direalisasikan untuk mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Solok. Menurutnya, kehadiran fasilitas penginapan yang representatif sangat penting agar masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat lebih besar dari perkembangan pariwisata di daerah ini.
"Sudah tujuh tahun ajang ini digelar, seharusnya Kabupaten Solok sudah memiliki hotel yang representatif untuk mendukung pengembangan pariwisata. Apalagi, Kabupaten Solok adalah salah satu pencetus lahirnya TdS," ujar Sapta.
Pj Bupati Solok, Devi Kurnia, juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat dan legislatif daerah untuk fokus pada pembangunan kawasan wisata Singkarak. Menurutnya, investor sangat dibutuhkan untuk mengembangkan potensi wisata di daerah ini, karena jika hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pembangunan hotel mungkin tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
"Tanpa sentuhan investor, Kabupaten Solok tak akan mampu melakukan gebrakan besar. Dari 51 tahun lalu hingga sekarang, Singkarak masih sama. Saya lahir dan besar di Solok, dan tidak ada perubahan mencolok," ungkap Devi.
Di sisi lain, dalam konferensi pers, Amir Zargani dan Arvin Moazami Gourdazi mengungkapkan bahwa keberhasilan mereka dalam etape kali ini tak lepas dari kerja sama tim yang solid. Meski persaingan awal cukup ketat, pada 10 kilometer menjelang finis, mereka berhasil mengendalikan jalannya balapan berkat strategi dan kerja sama yang baik dengan rekan-rekan setim mereka. "Kabut asap memang sedikit mengganggu," kata Amir Zargani, mengomentari kondisi cuaca yang turut mempengaruhi balapan.