Iklan

Iklan

,

Iklan

Warga Solok Krisis Masker, Kabut Asap Makin Parah

October 1, 2015, 17:16 WIB

Warga Solok Krisis Masker, Kabut Asap Makin Parah


Indotorial.com, - Warga di Kabupaten Solok mengalami kesulitan mendapatkan masker akibat stok yang sudah habis di sejumlah apotek, sementara kabut asap kian memburuk. Kondisi ini memicu kekhawatiran warga akan ancaman penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang semakin meningkat, terutama bagi anak-anak.


“Apotek di sini sudah tidak memiliki persediaan. Warga khawatir terkena ISPA karena kabut asap sangat tebal,” ujar Erna, warga Nagari Koto Baru, Kamis (1/10). Erna menambahkan bahwa kabut asap semakin hari semakin pekat, dengan jarak pandang hanya ratusan meter.


Jarak pandang di wilayah tersebut dilaporkan hanya sekitar 200 meter, disertai dengan efek asap pekat yang membuat mata perih, batuk, pusing, dan mual. Erna menyayangkan belum adanya tindakan konkret dari pemerintah daerah untuk menangani bencana kabut asap ini.


“Warga sudah mulai terserang ISPA. Banyak warga yang mendatangi puskesmas dengan keluhan pernapasan,” jelasnya.


Hal serupa diungkapkan oleh Riki, warga Nagari Salayo. Ia mengatakan bahwa kabut asap paling tebal terjadi hari ini, dengan jarak pandang yang sangat terbatas. “Tenggorokan terasa perih saat di luar rumah, mata juga perih. Kami berharap pemerintah segera membagikan masker kepada masyarakat,” ujarnya.


Riki juga menyebutkan bahwa beberapa hari terakhir kabut asap sempat berkurang karena hujan yang turun, namun kembali meningkat hari ini.


Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok mengonfirmasi bahwa kualitas udara saat ini berada pada level "sangat tidak sehat." Kepala BPBD Abdulmanan meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menggunakan masker.


“Kualitas udara berdasarkan BMKG sudah mencapai tingkat tidak sehat. Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan selalu menggunakan masker untuk mengurangi risiko terkena ISPA,” kata Abdulmanan.


BPBD terus memantau kondisi udara di wilayah tersebut dan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk BMKG dan pejabat setempat. Berdasarkan pantauan lapangan, kabut asap terlihat pekat dari pagi hingga siang, dengan jarak pandang lebih kurang 500 meter, disertai efek perih pada mata.


Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret dalam menanggulangi masalah ini agar kesehatan warga tidak semakin terancam.