Iklan

Iklan

,

Iklan

Dua Negara Asia Beradu Kebolehan dalam Silek Camp di Solok

November 18, 2015, 02:46 WIB

Dua Negara Asia Beradu Kebolehan dalam Silek Camp di Solok


Indotorial.com, - Dua negara Asia, Jepang dan Malaysia, berpartisipasi dalam Silek Camp yang berlangsung selama tiga hari di Lapangan Aluang Bunian, Nagari Talang Babungo, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Acara yang digelar sejak 16 hingga 19 November ini diikuti oleh 60 peserta, termasuk dari berbagai provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera, serta peserta internasional.


Pembukaan resmi acara ini dilakukan oleh Bupati Solok, Devi Kurnia, pada Senin (16/11). Selain Bupati, sejumlah pejabat daerah turut hadir, termasuk Kepala Dinas Pariwisata Alfajri, Kepala BPM Drs. H. Khairi Yusri, MM, Kasat Pol PP Raflis, MM, Kabag Humas Syahrial, MM, Camat Hiliran Gumanti Syafruddin, S.Sos, dan Walinagari Zulfa Triadi.


Ketua Panitia Pelaksana, Jufrizal Rajo Malano, dalam laporannya menyampaikan bahwa meski promosi acara tahun ini terbatas, antusiasme peserta tetap tinggi. "Promosi tahun ini memang minim, hanya melalui media internet, tapi Alhamdulillah sudah cukup banyak peserta yang datang, bahkan ada yang masih dalam perjalanan," ujar Jufrizal.


Jufrizal juga berharap, ke depannya, pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada kegiatan ini. Selain untuk melestarikan silat Minangkabau, ia menekankan pentingnya Nagari Talang Babungo sebagai tujuan wisata kebudayaan.


Bupati Solok, Devi Kurnia, dalam sambutannya mengapresiasi panitia yang mampu menghadirkan peserta dari luar negeri. "Tentu saja pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan ini karena dapat memperkenalkan budaya Kabupaten Solok ke mancanegara, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Devi Kurnia. Meski demikian, ia mengakui bahwa keterbatasan anggaran daerah menjadi tantangan, namun akan diusahakan secara bertahap.


Devi juga mengajak masyarakat Talang Babungo untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para peserta. "Keramahtamahan masyarakat adalah kunci agar nama Kabupaten Solok semakin dikenal, baik secara nasional maupun internasional," tambahnya.


Sementara itu, Ketua LKAAM Kabupaten Solok, H. Syafri Dt Siri Marajo, menyampaikan kebanggaannya terhadap inisiatif panitia dalam melestarikan tradisi silek. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang, serta menjadi sarana bagi generasi muda Minangkabau untuk terus melestarikan budaya lokal.


Silek, sebagai warisan budaya Minangkabau, tidak hanya berfungsi sebagai seni bela diri, tetapi juga untuk kesehatan rohani. Sejak zaman dahulu, anak-anak muda Minangkabau sudah terbiasa berlatih silek di surau-surau di kampung halaman mereka.


“Semoga acara ini dapat menumbuhkan minat generasi muda untuk kembali melestarikan silek dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Syafri.