Indotorial.com, - Pemerintah Daerah Kota Solok diminta untuk serius dalam menata Pasar Raya Solok, pusat perekonomian yang penting bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Hingga kini, penataan pasar tersebut masih terbilang semrawut, dengan susunan pedagang yang acak-acakan dan kurang tertib. Berdasarkan pantauan, pada Selasa (3/11), kondisi ini menyebabkan keluhan dari pedagang dan pengunjung yang merasa terganggu dalam proses jual beli.
Pedagang mengkhawatirkan penurunan jumlah pembeli di pasar jika kondisi ini dibiarkan. Fasilitas yang minim, pasar yang berantakan, serta lahan parkir yang sempit menjadi permasalahan utama. Sejumlah pedagang juga menyatakan kekhawatiran mereka terkait lahan parkir yang sering kali penuh, memaksa pengunjung untuk parkir sembarangan di pinggir jalan, yang dinilai tidak aman.
Jumlah pedagang di pasar terus bertambah, namun belum ada pendataan yang pasti terkait hal ini. “Pedagang sementara yang tidak memiliki los tetap sering kali menaruh dagangan mereka di jalan masuk antara los, yang mengganggu pedagang lain,” ujar Anton, berusaha meminta para pedagang untuk tertib tanpa harus melarang mereka mencari nafkah.
Masalah sanitasi dan pembuangan sampah di pasar juga menjadi perhatian serius. Kurangnya tempat pembuangan sampah sementara menyebabkan pedagang dan pengunjung bingung harus membuang sampah di mana. Riyanti, salah seorang pengunjung, mengeluhkan kondisi pasar yang kotor karena kurangnya tempat sampah. "Saya terpaksa membuang sampah di sudut pertokoan karena tidak ada tempat yang disediakan," ungkapnya.
Selain masalah kebersihan, sering terjadinya kebakaran di pasar, yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik, belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Kabel listrik yang berseliweran di antara los-los pedagang dianggap sebagai ancaman serius, namun belum ada tindakan untuk memperbaikinya.
Anton berharap, dengan adanya suksesi Walikota Solok, siapa pun yang terpilih nanti dapat memberikan perhatian lebih terhadap penataan pasar. "Kita berharap pemerintah baru bisa memberikan solusi konkret, bukan sekadar janji politik saja," tegasnya.
Rohani, pengunjung lainnya, juga menyatakan kekesalannya terkait sempitnya lahan parkir di pasar. "Saya harus parkir di pinggir jalan karena lahan parkir di dalam sudah penuh, meskipun saya khawatir akan keamanannya," keluh Rohani.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa Pasar Raya Solok membutuhkan perhatian serius dari pemerintah untuk perbaikan fasilitas, penataan pedagang, dan sanitasi agar pasar ini bisa berfungsi optimal sebagai pusat perekonomian yang nyaman bagi masyarakat.