Indotorial.com, - Kota Solok kembali diterjang banjir hanya sehari setelah diguyur hujan deras. Sungai Batang Air Bingung meluap dan membanjiri rumah-rumah warga yang berada di sepanjang alirannya. Akibatnya, sebanyak 96 kepala keluarga (KK), terdiri dari 114 jiwa, harus mengungsi ke tenda darurat pada Minggu malam (29/11).
Banjir ini bukanlah peristiwa baru bagi warga Kota Solok. Wilayah ini telah lama menjadi langganan banjir setiap kali musim hujan tiba. Masyarakat sekitar sungai Batang Lembang dan Batang Bingung telah berulang kali meminta pemerintah kota (Pemko) Solok untuk segera mencarikan solusi permanen guna mencegah terjadinya banjir berulang. Mereka berharap agar kekhawatiran yang mereka rasakan setiap musim hujan bisa dihilangkan.
Hujan deras yang melanda kota beras itu dalam beberapa hari terakhir menyebabkan debit air Batang Bingung meningkat drastis, meluap hingga merendam permukiman warga. Banjir mulai terlihat sejak pukul 23.00 WIB dan terus bertambah besar hingga Senin pagi. Masyarakat yang tinggal di sepanjang alur sungai Batang Lembang telah siaga sejak malam hari, mengantisipasi kemungkinan banjir.
"Semalam kami tidak tidur karena curah hujan sangat tinggi. Sekitar pukul 23.00, air sungai Bingung mulai naik, dan semakin lama semakin besar," ungkap Devi, warga Kelurahan Nan Balimo.
Sejumlah warga mulai mengirimkan pesan peringatan melalui pesan berantai dan berkeliling lingkungan untuk membangunkan tetangga mereka. Dalam hitungan menit, warga mulai menyelamatkan barang-barang dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Hewan ternak seperti sapi, kambing, dan kerbau juga dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Salah satu warga KTK, Jasman, menyatakan bahwa selama ini penanganan banjir baru dilakukan secara insidentil, hanya saat bencana terjadi. Ia berharap Pemko Solok dapat mencari solusi yang lebih permanen agar masyarakat tidak perlu lagi menghadapi banjir setiap musim hujan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok melaporkan bahwa banjir setinggi 10 hingga 60 cm ini telah merendam 6 kelurahan di 2 kecamatan, yaitu Tanjung Harapan dan Lubuk Sikarah. Di Kecamatan Tanjung Harapan, banjir melanda Kelurahan PPA, Nan Balimo, Tanjung Paku, Tanah Garam, dan Aro, sementara di Kecamatan Lubuk Sikarah, Kelurahan Simpang Rumbio ikut terdampak.
Kepala BPBD Kota Solok, Ori Afflio, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan penanganan darurat dan pendataan terhadap korban terdampak. "BPBD bersama TNI, Polri, SKPD, dan masyarakat telah melakukan evakuasi korban banjir," ujar Ori.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. "Kami mengimbau warga, terutama yang tinggal di sepanjang aliran sungai Batang Lembang, untuk tetap waspada, karena hujan diperkirakan masih akan turun lewat tengah malam dalam satu hingga tiga hari ke depan," katanya.
Sampai saat ini, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan signifikan, namun diperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp 33 juta. "Banjir kali ini belum separah banjir pada tahun 2014," tambahnya.
Masyarakat Kota Solok berharap agar upaya pemerintah dalam menangani banjir ini dapat ditingkatkan, sehingga kejadian banjir musiman tidak lagi menjadi momok yang terus menghantui warga setiap musim penghujan tiba.