Iklan

Iklan

,

Iklan

Pemerintah Kabupaten Solok Imbau UMKM Kuasai Teknologi Informasi untuk Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

November 12, 2015, 01:05 WIB

Pemerintah Kabupaten Solok Imbau UMKM Kuasai Teknologi Informasi untuk Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN


Indotorial.com, - Pemerintah Kabupaten Solok melalui Sekretaris Daerah, M Saleh, mengimbau pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) agar lebih menguasai teknologi informasi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Langkah ini dianggap penting untuk meningkatkan daya saing pelaku UMKM di tengah persaingan pasar bebas yang semakin ketat.


Berdasarkan data tahun 2014, terdapat 12.686 pelaku UMKM di Kabupaten Solok. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87,66% merupakan usaha mikro, 11,84% usaha kecil, dan 0,48% usaha menengah. M Saleh menekankan bahwa para pelaku UMKM harus siap menjadi eksekutor dalam peningkatan ekonomi daerah, bukan sekadar penonton dalam menghadapi pasar bebas.


"Pelaku UMKM harus mampu menjadi eksekutor peningkatan ekonomi di daerah, jangan menjadi penonton dalam menyambut datangnya pasar bebas," kata M Saleh saat membuka acara Temu Usaha dalam rangka meningkatkan kemitraan usaha bagi UMKM dan koperasi yang digelar di Ruang Rapat Pelangi Arusuka.


Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Koperindag dan UMKM Kabupaten Solok, Harwendi, SE, para Walinagari, Camat se-Kabupaten Solok, Kepala SKPD, serta dua narasumber utama, yakni Yohanes Cianes Walean (Direktur Koperasi Produksi Bumi Hijau) dan Dr. H. Bando Amin C. Kader, MM (mantan Bupati Kepahiang, Provinsi Bengkulu).


Dalam upaya mendukung pelaku usaha di Kabupaten Solok, pemerintah daerah telah membentuk empat asosiasi pengusaha, yakni Asosiasi Pengusaha Industri Makanan, Asosiasi Pengusaha Penggilingan Padi, Asosiasi Pengusaha Produk Olahan dari Ubi atau Talas, dan Asosiasi Pengusaha Bata Ringan. Melalui pembentukan asosiasi-asosiasi ini, pemerintah berharap dapat memberikan peluang serta tantangan bagi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM.


"Kami berharap, dengan empat asosiasi tersebut, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta mengolah potensi ekonomi daerah menjadi kekuatan ekonomi riil yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Solok," lanjut M Saleh.


Ia juga menekankan bahwa jumlah pelaku UMKM yang terus bertambah menjadi potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok, terutama dengan rencana pembangunan beberapa proyek besar yang diproyeksikan berdampak positif terhadap UMKM di wilayah tersebut.


Namun demikian, M Saleh juga mengakui bahwa salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM dan koperasi dalam mengembangkan usahanya adalah lemahnya pangsa pasar produk.


Di tengah ketatnya persaingan pasar, terutama dengan banyaknya jumlah UMKM yang bermunculan di Indonesia, para pelaku UMKM Kabupaten Solok didorong untuk memanfaatkan teknologi dan internet guna memperluas jangkauan pasar. M Saleh menyoroti bahwa internet telah menjadi solusi bagi banyak pelaku usaha, terutama dalam hal pemasaran yang lebih mudah dan jangkauan pasar yang lebih luas.


"Mudahnya sistem pemasaran di internet dan luasnya jangkauan pasar online membuat internet menjadi solusi tepat untuk menunjang perkembangan UMKM," ujarnya.


M Saleh juga menekankan bahwa penguasaan pasar melalui teknologi adalah kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar yang semakin terbuka dan kompetitif.


Sebagai bagian dari upaya mendukung UMKM, Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Koperindag memfasilitasi kerjasama kemitraan antara pelaku UMKM dengan pengusaha di tingkat provinsi dan nasional. Acara temu usaha ini dirancang untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan pengusaha tingkat provinsi dan nasional dengan tujuan meningkatkan kemitraan usaha.


"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka," ujar M Saleh.


Dalam sesi materi, Yohanes Cianes Walean, Direktur Koperasi Produksi Bumi Hijau, menyampaikan bahwa pelaku UMKM di Kabupaten Solok harus termotivasi untuk memperkuat perekonomian lokal serta mengurangi angka pengangguran. Ia juga menekankan pentingnya kemitraan antara pelaku UMKM dengan pihak koperasi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Sumatera Barat.


"Pelaku UMKM di Kabupaten Solok harus menjadi pelaku usaha yang mandiri dan siap menghadapi persaingan di pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata Yohanes Cianes Walean dalam pemaparannya.


Dengan berbagai inisiatif dan program yang dijalankan, pemerintah Kabupaten Solok berharap agar UMKM di daerah tersebut semakin berkembang, mandiri, dan siap bersaing dalam pasar global.