Indotorial.com, - Komando Distrik Militer (Kodim) Solok kembali menggelar demonstrasi cara (Demcara) tanam serentak menggunakan teknologi jajar legowo di areal kelompok tani Sadar Gawan, Kelurahan Tanah Garam, Kota Solok, beberapa waktu yang lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi petani melalui kelompok tani agar beralih secara bertahap ke metode tanam jajar legowo, yang telah terbukti mampu meningkatkan produksi padi sebesar 20-25 persen per hektare.
Acara tersebut dipimpin langsung oleh Dandim Solok, Letkol Syafta F. Syah, yang memulai penanaman. Ia kemudian diikuti oleh Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kota Solok, Jefrizal, serta Danramil, Camat Lubuk Sikarah, dan ketua kelompok tani.
Persiapan lahan dilakukan oleh anggota kelompok tani 25 hari sebelum penanaman. Proses pengolahan tanah dilakukan dua kali dengan interval 10 hari antara pengolahan pertama dan kedua, kemudian diratakan dan diberi pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Dalam sambutannya, Letkol Syafta F. Syah menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam pertanian bukan berarti petani kurang disiplin, melainkan sebagai bentuk dukungan untuk mengatasi berbagai kendala yang sering dihadapi petani, seperti kurangnya akses terhadap sarana produksi, termasuk bibit, pupuk, dan pestisida. Dandim juga menekankan pentingnya meningkatkan produksi padi agar Indonesia, sebagai negara agraris, tidak bergantung pada impor beras.
Melalui penerapan teknologi jajar legowo, produksi padi diharapkan meningkat secara signifikan. Teknologi ini memiliki berbagai keunggulan, seperti mengurangi serangan hama tikus, meningkatkan proses fotosintesis karena pencahayaan yang lebih merata, dan menambah jumlah rumpun padi per hektare.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kota Solok, Jefrizal, menjelaskan bahwa sejak pemerintah pusat mengimbau peningkatan produksi padi, Kota Solok telah menerapkan teknologi jajar legowo sejak Januari 2015. Berdasarkan hasil pengukuran, penerapan metode ini berhasil meningkatkan produksi padi hingga 25 persen.
“Ini menunjukkan bahwa teknologi jajar legowo sangat efektif untuk meningkatkan produksi padi. Kami juga mendukung para petani dengan berbagai bantuan dari pemerintah pusat dan Kota Solok,” ungkap Jefrizal.
Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak petani yang menerapkan teknologi jajar legowo demi mendukung ketahanan pangan di Indonesia.