Iklan

Iklan

,

Iklan

Longsor Timbun Akses Jalan Aripan-Paninjauan, Warga dan Petugas Bahu Membahu Bersihkan Material

January 7, 2016, 00:16 WIB

Longsor Timbun Akses Jalan Aripan-Paninjauan, Warga dan Petugas Bahu Membahu Bersihkan Material


Indotorial.com, - Curah hujan yang tinggi mengakibatkan longsor menutup akses jalan Aripan-Paninjauan yang menjadi jalur utama Kota Solok menuju Sulit Air. Longsor terjadi tepat di Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto Diateh, Kabupaten Solok pada Kamis (7/1), membuat akses kendaraan roda dua dan roda empat terganggu.


Berdasarkan pantauan di lokasi, warga setempat bersama petugas Polsek X Koto Diateh bergotong-royong membersihkan tumpukan material berupa batu dan lumpur yang menutupi jalan. Alta, salah satu warga X Koto Diateh, menyebutkan bahwa tindakan cepat ini dilakukan karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama warga di wilayah tersebut. "Kami warga bersama petugas Polsek langsung membersihkan, karena ini adalah jalan utama," ujar Alta.


Akibat longsoran tersebut, ruas jalan yang menghubungkan Nagari Aripan dan Paninjauan mengalami putus total. Material tanah bercampur batu-batu besar membuat kendaraan tidak bisa melintas. Longsor terjadi di tiga titik sepanjang jalan tersebut, terutama di kawasan Jorong Aie Batumbuak, Nagari Paninjauan.


Kapolres Solok Kota, AKBP Tomy Bambang Irawan, mengerahkan personil kepolisian untuk membantu warga dalam menangani situasi tersebut. Beruntung, lokasi longsor berada jauh dari permukiman warga sehingga tidak ada korban jiwa. Meski begitu, akses jalan lumpuh total sepanjang Kamis.


Untuk mengatasi situasi lalu lintas, Kapolsek X Koto Diateh, Iptu Joni Isnandar bersama Kasat Lantas AKP Hariadi Ismail, melakukan rekayasa lalu lintas. Kendaraan yang menuju Paninjauan dan Sulit Air dialihkan melalui jalur Singkarak-Tanjung Alai.


Warga sempat meminta bantuan alat berat dari Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Pekerjaan Umum, namun bantuan tidak segera datang. Akibatnya, pembersihan dilakukan secara manual dengan alat seadanya. “Pembersihan memakan waktu cukup lama karena tidak ada alat berat. Kami harus menggunakan peralatan manual,” kata Firman, salah satu warga.


Setelah sekitar 10 jam, warga dan petugas akhirnya berhasil membuka kembali jalan yang tertimbun, meskipun para pengendara tetap diimbau untuk berhati-hati karena kondisi tanah masih labil.


Kapolsek Joni Isnandar menjelaskan bahwa longsor ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejak subuh. "Tebing yang longsor memiliki ketinggian sekitar 6 meter, karena hujan deras dan tanah yang labil," jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa patroli akan dilakukan di sekitar daerah rawan longsor untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.


Dengan kondisi yang mulai pulih, aktivitas warga berangsur normal meskipun tetap diimbau untuk waspada, terutama saat hujan deras kembali mengguyur kawasan tersebut.