Indotorial.com, - Mewujudkan kebijakan berwawasan lingkungan di sekolah tidaklah mudah, namun SDN 10 VI Suku Kota Solok berhasil melakukannya melalui penerapan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan partisipatif, serta pengelolaan sarana ramah lingkungan. Kepala Sekolah SDN 10 VI Suku Kota Solok, Aspit, S.Pd, menegaskan bahwa untuk menciptakan lingkungan yang baik dan ideal dalam memperoleh ilmu pengetahuan serta etika, warga sekolah harus bertanggung jawab terhadap alam.
"Dasar manusia menuju kesejahteraan hidup adalah warga yang bertanggung jawab terhadap alamnya. Oleh sebab itu, warga sekolah di SDN 10 VI Suku wajib melindungi dan mengelola lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik," kata Aspit pada Kamis (3/3).
Menurut Aspit, seluruh komunitas sekolah harus terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi lingkungan secara berkesinambungan. Semua kegiatan, mulai dari pembinaan sampah, penghematan listrik, hingga pengelolaan air, dilakukan secara terencana dan berkelanjutan.
Berbagai upaya ini telah membawa SDN 10 VI Suku Kota Solok meraih prestasi bergengsi, termasuk penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Kota Solok pada tahun 2013, tingkat provinsi pada 2014, dan tingkat nasional pada 2015.
Saat ini, SDN 10 VI Suku tengah membina 10 sekolah di Kota Solok agar ikut meraih predikat Sekolah Adiwiyata. Sekolah-sekolah yang dibina di antaranya SDN 01 Tanah Garam, SDN 09 Tanah Garam, SDN 11 Kampung Jawa, hingga SDN 21 PPA.
Aspit menjelaskan bahwa upaya ini didukung oleh Dinas Pendidikan, warga sekolah, masyarakat, komite, serta orang tua murid yang turut mendorong perilaku hidup sehat dan ramah lingkungan. "Kami membina 10 sekolah ini agar bisa berprestasi di tingkat kota, dan itu menjadi syarat penting untuk menuju Adiwiyata Mandiri," ujarnya.
Adiwiyata Mandiri merupakan target besar berikutnya bagi SDN 10 VI Suku. Untuk meraih gelar ini, sekolah harus membina sekolah lain hingga meraih penghargaan Adiwiyata minimal di tingkat kota.
Selain membina sekolah lain, SDN 10 VI Suku juga aktif mengadakan berbagai kegiatan lingkungan yang kreatif, seperti pengelolaan barang bekas dan daur ulang. Murid-murid diajarkan untuk memanfaatkan pakaian bekas, botol, dan sampah lainnya sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan.
Aspit menekankan bahwa kebersihan lingkungan yang terjaga tidak hanya memberikan kenyamanan belajar, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan prestasi akademik para siswa. "Dengan lingkungan yang bersih dan sehat, siswa akan lebih nyaman belajar, dan otomatis prestasinya akan meningkat," ungkapnya.
Langkah-langkah ini tidak hanya mengharumkan nama SDN 10 VI Suku, tetapi juga membawa dampak positif bagi Kota Solok secara keseluruhan. Kegiatan berkelanjutan ini menjadi persiapan untuk meraih gelar Adiwiyata Mandiri yang diidamkan. "Kegiatan sehari-hari yang kami lakukan juga merupakan bagian dari persyaratan untuk mendapatkan tiket Adiwiyata Mandiri," pungkas Aspit.