Indotorial.com, - Tragedi angin kencang dan hujan lebat yang disertai petir melanda Kabupaten Solok, khususnya Nagari Salayo, Kecamatan Kubung, Senin malam (2/5). Bencana alam ini mengakibatkan padamnya aliran listrik, puluhan pohon tumbang, serta kerusakan pada puluhan rumah warga di beberapa jorong. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini, namun aktivitas warga masih terganggu.
Angin kencang yang menerjang tiga jorong di Nagari Salayo, yakni Jorong Gelangang Tangah, Batu Palano, dan Sawah Suduik, membuat warga dilanda kecemasan. "Kami masih takut jika sewaktu-waktu puting beliung kembali melanda daerah kami," ujar Surti, salah satu warga Batu Palano, menggambarkan kekhawatiran warga atas kemungkinan angin kencang berulang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok mencatat sebanyak 72 rumah dari 89 Kepala Keluarga (KK) di tiga jorong terdampak bencana. Beberapa rumah mengalami kerusakan pada bagian atap dan dinding akibat angin kencang serta pohon tumbang. “Tercatat ada sekitar 89 KK dengan total 445 jiwa yang terdampak dan sementara diungsikan. Kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 274 juta,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Solok, Abdul Manan, Selasa (3/5).
Lihat juga
Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin, bersama sejumlah instansi terkait, meninjau langsung lokasi terdampak untuk memastikan bantuan dan penanganan berjalan optimal. “Saya minta seluruh instansi terkait memberikan penanganan secara maksimal agar korban segera tertangani. Selain perbaikan fasilitas, logistik bagi korban juga harus diperhatikan,” ujarnya.
Tidak hanya rumah warga yang rusak, fasilitas umum juga terdampak, termasuk tiga tiang listrik, sawah seluas 0,5 hektare, kebun jagung dua hektare, dan tanaman cengkeh. Beberapa rumah bahkan tertimpa pohon besar, menyebabkan kerusakan parah, serta satu mushola dan lima kandang sapi rusak.
Dalam kunjungannya, Wakil Bupati Yulfadri Nurdin juga memerintahkan Dinas Sosial untuk mendata rumah tidak layak huni yang hancur, agar dimasukkan dalam program bantuan pembangunan rumah layak huni. "Rumah korban yang tidak layak huni harus segera didata dan dimasukkan dalam program bantuan," tambahnya.
Penanganan darurat terus dilakukan BPBD, Satpol PP, TNI/Polri, dan warga setempat untuk membersihkan pohon tumbang. Bantuan sinso juga dikerahkan untuk mempercepat pembersihan jalan dan rumah warga yang terdampak.