Indotorial.com, - Kurang dari satu bulan menuju Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada 6 Juni mendatang, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Raya Solok mulai menunjukkan kenaikan. Kenaikan ini terjadi pada komoditas seperti cabai merah, kentang, wortel, bawang, tomat, telur, minyak, dan gula.
Saat ini, cabai merah yang sebelumnya dijual seharga Rp23.000 per kilogram mengalami kenaikan menjadi Rp26.000 per kilogram. Hal serupa terjadi pada gula pasir. Menurut Boby (43), pedagang sembako di pasar tersebut, harga gula pasir kuning yang awalnya Rp13.000 per kilogram kini naik menjadi Rp15.000, dan gula pasir putih dari Rp12.000 menjadi Rp14.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini turut mempengaruhi pembelian grosir dari pelanggannya. “Rumah makan biasanya membeli hingga lima karung gula per bulan, tapi sekarang turun menjadi hanya tiga karung,” kata Boby.
Beberapa pedagang berusaha menyiasati kenaikan harga agar pelanggan tetap bisa membeli dengan jumlah yang sama. Syafro (51), pedagang lainnya, menyatakan dirinya mencampur gula kuning dengan gula putih. “Cara ini membantu menekan harga, meski sebenarnya tidak ada perbedaan besar antara keduanya dari segi rasa,” ujarnya.
Sementara itu, Pri (63), pedagang sembako lain, mengungkapkan bahwa mencampur kedua jenis gula merupakan strategi agar pasokan tetap stabil dan modal tidak menumpuk. Meskipun mencampur gula ini membantu harga tetap terjangkau, beberapa pembeli tetap mengeluhkan kenaikan tersebut.
Di sisi lain, pemilik usaha makanan olahan, Umi (46), juga mulai beralih dari gula kuning ke gula putih. “Harga gula kuning memang lebih mahal, jadi menggunakan gula putih yang lebih murah membantu menghemat modal,” jelasnya.
Para pedagang dan konsumen di Pasar Raya Solok kini menantikan kondisi stabil pada bahan pokok, terutama dengan prediksi kenaikan lebih lanjut menjelang bulan Ramadhan.