Indotorial.com, - Kota Solok, Sumatera Barat, telah menjadi sorotan internasional dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui Program Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing Program/KSP). Proyek ini merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA), dengan tema "Empowering Family on Continuum of Care for Maternal, Newborn and Child Health Through Collaboration Across Sectors by Using MCH Handbook."
Pada tanggal 12 September, Kota Solok menyambut delegasi dari 8 negara yang berpartisipasi dalam program ini, yaitu Cambodia, Kenya, Tajikistan, Timor Leste, Laos, Vietnam, Thailand, dan Madagaskar. Rombongan tersebut disambut oleh Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, dalam sebuah acara di Gedung Kubuang Tigo Baleh. Sehari sebelumnya, program KSP secara resmi diluncurkan oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, bersama Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, dan Chief JICA Indonesia, Takehiro Yasui di Auditorium Gubernuran Sumbar.
Dalam sambutannya, Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, menggambarkan Kota Solok sebagai kota kecil dengan mimpi besar yang berfokus pada pengembangan sektor perdagangan dan jasa yang modern. Kota ini memiliki luas wilayah sekitar 57,64 km² dan penduduk sekitar 79.057 jiwa pada tahun 2022.
Salah satu fokus utama program ini adalah menurunkan angka kematian ibu dan anak melalui penerapan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA). Buku ini bukan hanya sebagai alat pencatatan kesehatan, tetapi juga alat komunikasi, informasi, dan edukasi antara tenaga kesehatan dan keluarga. Pemanfaatan efektif dari Buku KIA ini telah membantu dalam pencegahan dan deteksi dini masalah kesehatan dan gizi ibu dan anak, terutama pada kelompok penduduk yang paling rentan seperti ibu hamil dan balita.
Kota Solok juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi lainnya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, termasuk program PSC (Public Safety Centre) yang memberikan layanan gawat darurat 24 jam, serta komitmen untuk memastikan bahwa semua penduduk Kota Solok memiliki jaminan kesehatan.
Pilihan Kota Solok sebagai proyek pilot untuk Buku KIA Khusus Bayi Kecil merupakan langkah positif dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mengatasi masalah stunting. Wali Kota Solok berharap bahwa program ini dapat memberikan manfaat bagi Kota Solok dan diimplementasikan di daerah lain.
Kegiatan hari itu dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata, foto bersama, dan peninjauan lapangan ke beberapa fasilitas kesehatan, termasuk Posyandu Baik Budi, Puskesmas Tanjung Paku, dan Kids & Mom Care. Dengan semangat kolaborasi internasional, Kota Solok dan program KSP telah membuka jalan menuju perbaikan kesehatan ibu dan anak, memberikan harapan bagi generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.
(Indotorial.com)