Indotorial.com, - Kota Solok telah menjadi sorotan dalam lima tahun terakhir sebagai pusat pengembangan krisan. Pada tahun 2023, harga bunga potong krisan stagnan di angka Rp. 2.000,- per potong. Namun, petani bunga krisan di Kota Solok menunjukkan semangat kreativitas dengan menciptakan solusi baru untuk meningkatkan nilai jual bunga krisan potong mereka.
Salah satu langkah yang diambil adalah merangkai bunga krisan dalam bentuk bucket dan menciptakan hiasan meja krisan. Upaya ini bertujuan untuk memberikan tambahan nilai estetika pada bunga krisan dan menarik minat pembeli potensial. Konsep ini mulai diterapkan secara luas oleh para petani bunga di kota ini.
Untuk terus mengembangkan bunga krisan, Agrowisata Payo di Kelurahan Tanah Garam, Kota Solok, menggelar Lomba Merangkai Bunga Krisan pada Minggu (17/9). Lomba ini diikuti oleh 27 tim dari 5 Kabupaten Kota di Sumatera Barat, termasuk Kota Solok, Kabupaten Solok, Kota Bukittinggi, Kabupaten Solok Selatan, dan Kota Padang Panjang. Setiap tim terdiri dari dua orang yang berbakat dalam seni merangkai bunga. Lomba ini dinilai oleh juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi bunga.
Pembukaan acara lomba ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Walikota Solok, Zul Elfian Umar, Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Liferdi Lukman, serta sejumlah pejabat daerah dan pihak terkait lainnya. Dalam sambutannya, Walikota Solok berharap bahwa lomba ini, yang merupakan yang pertama kali diadakan, akan menjadi tradisi yang tetap dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.
Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, memberikan apresiasi untuk upaya pengembangan bunga krisan di Kota Solok. Dia berpendapat bahwa Kota Solok memiliki potensi untuk menjadi pusat pengembangan bunga yang mirip dengan Kota Tomohon, yang sebelumnya juga memulai dari nol. Liferdi menyarankan agar lomba merangkai bunga ini diteruskan dan bahkan direncanakan untuk tingkat nasional pada tahun-tahun mendatang.
Meskipun lomba ini diadakan dengan cepat, Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Zulkifli, SP, menyatakan bahwa pihaknya sangat antusias dalam menyelenggarakannya. Hal ini menunjukkan komitmen dari pemerintah daerah untuk mendukung inisiatif yang dapat memotivasi petani dan pecinta bunga untuk meningkatkan kreativitas mereka, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai jual bunga krisan potong.
Dalam lomba tersebut, Juara I berhasil diraih oleh Tim dari Kota Padang Panjang, sedangkan Juara II berasal dari Kabupaten Solok dan Juara III dari Kota Padang Panjang. Selain itu, ada juga kategori Harapan, dengan Harapan I dari Kota Solok, Harapan II dari Kota Bukittinggi, dan Harapan III dari Kota Solok.
Semangat kompetisi dalam lomba ini diharapkan akan menjadi dorongan bagi para petani bunga dan pecinta bunga untuk terus mengembangkan kreativitas mereka dalam rangka meningkatkan industri bunga krisan potong di Kota Solok.
(indotorial.com)