Indotorial.com, - Solok, 9 Oktober 2023, Pemerintah Kota Solok menegaskan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, khususnya bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Dalam upaya ini, Dinas Kesehatan Kota Solok, melalui Seksi Penyakit Tidak Menular (PTM), menyelenggarakan pertemuan khusus dengan keluarga ODGJ di Aula Umar Ismail Rivai pada Senin (9/10).
Dalam acara tersebut, Elvi Rosanti, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, bersama Kabid P3PL Hiddayaturrahmi, memberikan sambutan, arahan, dan harapan kepada peserta. Elvi menekankan pentingnya peran keluarga sebagai pendamping atau anggota keluarga ODGJ dalam memahami gangguan jiwa, memberikan dukungan saat ODGJ mengalami kambuh, dan membuka diri untuk ODGJ bersosialisasi.
Tujuan pertemuan ini adalah memberikan pemahaman kepada keluarga ODGJ tentang tatalaksana pengobatan yang berkelanjutan dan meningkatkan koordinasi dengan Puskesmas dalam upaya pengobatan di Kota Solok. Keluarga juga diharapkan dapat memainkan peran aktif dalam menurunkan angka kekambuhan ODGJ di wilayah tersebut.
Narasumber dari Kabid P3PL Dinas Kesehatan Kota Solok dan Dokter Spesialis Jiwa Sulistiana Dewi memberikan materi kepada 42 peserta yang merupakan keluarga ODGJ Kota Solok. Kabid P3PL mencatat bahwa Kota Solok memiliki 165 kasus ODGJ, dan hanya sekitar 65% yang melakukan pengobatan secara kontinyu. Oleh karena itu, keterlibatan keluarga dianggap krusial dalam meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bagi ODGJ.
Sulistiana Dewi dalam materinya menggarisbawahi peran penting keluarga sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan jiwa ODGJ. Dia memberikan informasi tentang tata laksana penanganan dan pengobatan ODGJ di rumah dan lingkungan keluarga. Keluarga diingatkan untuk mengenali jenis gangguan jiwa, mengelola penatalaksanaan (obat), mengurangi pencetus kekambuhan, dan melibatkan keluarga lain atau teman dalam perawatan.
Pentingnya pemantauan dan fasilitasi keluarga terhadap ODGJ dalam minum obat juga diungkapkan oleh Sulistiana. Keluarga diminta untuk memantau efek samping obat dan segera mengajak pasien untuk kontrol jika diperlukan. Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada keluarga ODGJ dalam menangani pasien dengan gangguan jiwa, sehingga mereka dapat lebih efektif dalam memberikan dukungan dan perawatan yang dibutuhkan.
(Indotorial.com)