Indotorial.com, - Di tengah kesibukan kampanye pemilihan Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra tampak sibuk memenuhi berbagai agenda, mulai dari bertemu warga, berdiskusi dengan tokoh masyarakat, hingga menyampaikan visi misinya di berbagai kesempatan. Namun, di sela-sela kesibukan itu, satu hal yang tak pernah luput dari pembicaraan Ramadhani adalah peran pemuda dalam membangun masa depan Kota Solok. Baginya, pemuda bukan hanya penerus, tetapi juga penggerak utama yang akan membawa Solok pada kemajuan yang lebih nyata dan berkelanjutan.
"Generasi muda adalah pintu kemajuan Kota Solok," ujar Ramadhani dengan penuh semangat dalam sebuah pertemuan di salah satu sudut kota yang kaya akan budaya ini. Baginya, tanpa peran aktif pemuda, sebuah kota akan kehilangan dinamika, inovasi, dan energi yang diperlukan untuk berkembang. Ia percaya bahwa peradaban yang maju tidak bisa hanya dibangun dengan pembangunan infrastruktur fisik atau kebijakan birokrasi semata, tetapi lebih kepada bagaimana pemuda diberdayakan sebagai pilar kemajuan.
Pemuda sebagai Sumber Inovasi dan Kreativitas
Ramadhani, yang dikenal dekat dengan berbagai komunitas pemuda di Solok, menyoroti bahwa kaum muda memiliki potensi besar dalam menghasilkan inovasi yang relevan dengan perkembangan zaman. Dalam pandangannya, tantangan yang dihadapi oleh kota-kota modern saat ini memerlukan solusi kreatif yang sering kali datang dari pemikiran segar generasi muda.
Ia mencontohkan berbagai inovasi di bidang teknologi, kewirausahaan, hingga gerakan sosial yang banyak digerakkan oleh anak muda. “Solok punya banyak pemuda berbakat, tetapi sayangnya banyak dari mereka yang merasa kesulitan menemukan ruang untuk berkontribusi secara nyata,” katanya. Menurut Ramadhani, hal ini menjadi salah satu tantangan yang ingin ia atasi jika terpilih sebagai Walikota. “Kita perlu menciptakan ekosistem yang mendukung, di mana pemuda dapat merasa terlibat dan diberikan kesempatan untuk berkreasi,” tambahnya.
Untuk itu, Ramadhani berencana menggagas program-program berbasis pemuda yang tidak hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi memberikan dampak jangka panjang. Ada banyak gagasan untuk memberdayakan generasi muda seperti mendirikan Innovation Hub, Workshop-Workshop yang mengasah skill dan keterampilan, dan sebagainya, yang dapat memnjadi sebuah pusat inovasi yang dikelola oleh dan untuk pemuda, yang akan menjadi wadah bagi mereka untuk mengembangkan ide-ide kreatif di berbagai bidang seperti teknologi, seni, dan budaya. Hal seperti ini, sangat sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045, dimana pusat-pusat inovasi pemuda ini, nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas modern dan akses ke pelatihan serta pendanaan bagi pemuda yang ingin mengembangkan bisnis rintisan atau proyek sosial.
Pendidikan sebagai Kunci Pemberdayaan Pemuda
Di sisi lain, Ramadhani juga menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Ia menilai, pendidikan yang berkualitas adalah fondasi utama dari pembangunan peradaban. Namun, ia juga menyadari bahwa pendidikan di Solok masih menghadapi beberapa kendala, mulai dari fasilitas yang terbatas hingga kesenjangan akses antara daerah kota dan pelosok.
“Saya ingin memastikan bahwa setiap anak muda di Solok memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, apapun latar belakangnya,” ujar Ramadhani. Baginya, pendidikan bukan hanya soal memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan adaptasi di dunia yang terus berubah.
Ramadhani menyoroti pentingnya memperkuat sistem pendidikan berbasis teknologi. Ia berpendapat bahwa literasi digital harus menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah di Solok agar pemuda mampu bersaing di era global. Selain itu, ia berencana mendorong kerjasama antara institusi pendidikan dengan sektor industri untuk menciptakan program-program magang yang akan membantu pemuda Solok memperoleh pengalaman kerja sejak dini.
Di tingkat pendidikan nonformal, Ramadhani juga mengusulkan pengembangan program pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja lokal dan regional. Dengan demikian, pemuda yang tidak melanjutkan pendidikan formal pun tetap memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi kota.
Mendorong Kewirausahaan Pemuda
Salah satu poin utama dalam visi Ramadhani untuk Solok adalah bagaimana memberdayakan pemuda melalui kewirausahaan. Ia percaya bahwa kewirausahaan merupakan cara efektif untuk meningkatkan kemandirian ekonomi, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Namun, ia menyadari bahwa menjadi wirausahawan bukanlah hal yang mudah, terutama bagi anak muda yang sering kali kekurangan modal, pengetahuan, atau jaringan.
Untuk menjawab tantangan ini, Ramadhani merencanakan berbagai program inkubator bisnis khusus pemuda yang akan menyediakan bimbingan dari para mentor berpengalaman, akses pendanaan, serta fasilitas yang dibutuhkan untuk memulai dan mengembangkan usaha. Program ini diharapkan dapat mendorong lahirnya para wirausahawan muda yang mampu menciptakan inovasi lokal dengan dampak nasional, atau bahkan internasional.
“Kita harus mendorong semangat entrepreneurship di kalangan pemuda, karena inilah salah satu cara untuk memperkuat perekonomian lokal,” jelasnya. Menurutnya, dengan mendukung pengembangan usaha-usaha kecil dan menengah yang digerakkan oleh pemuda, Kota Solok dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih dinamis dan mandiri, ia ingin para pemuda Kota Solok menjadi yang terdepan dalam Transformasi Indonesia Emas 2045.
Membangun Kolaborasi dan Partisipasi Pemuda
Tidak hanya dalam bidang ekonomi, Ramadhani juga ingin memperkuat peran pemuda dalam ranah sosial dan politik. Baginya, partisipasi pemuda dalam pengambilan keputusan adalah hal yang sangat penting. “Kita tidak bisa membangun kota hanya dengan suara-suara yang sama. Kita butuh perspektif baru, ide-ide segar yang datang dari generasi muda,” tuturnya.
Ramadhani berharap agar pemuda tidak hanya menjadi obyek dari kebijakan, tetapi juga menjadi subyek yang turut merumuskan arah pembangunan. Untuk itu, ia berencana membentuk forum-forum pemuda yang akan melibatkan mereka secara aktif dalam diskusi kebijakan publik. Di forum ini, anak-anak muda akan diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi, memberikan masukan, hingga terlibat dalam penyusunan program-program kota.
Ia percaya bahwa dengan memberikan ruang yang lebih besar bagi pemuda untuk terlibat dalam pembangunan kota, Kota Solok akan menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ramadhani juga berkomitmen untuk terus mendengarkan suara pemuda, baik dalam bentuk dialog terbuka maupun melalui platform digital yang memungkinkan interaksi lebih luas antara pemerintah dan masyarakat muda.
Visi Pemuda sebagai Pilar Masa Depan Solok
Ramadhani Kirana Putra dengan jelas menggambarkan bahwa generasi muda adalah pilar masa depan yang akan menopang peradaban Kota Solok. Ia tidak sekadar berbicara tentang potensi, tetapi juga menawarkan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan peran pemuda dalam pembangunan kota. Dari pendidikan, inovasi, kewirausahaan, hingga partisipasi politik, Ramadhani berkomitmen untuk menciptakan Solok yang lebih maju dan berkelanjutan, dengan pemuda sebagai penggerak utamanya.
“Saya ingin membangun kota ini bersama dengan generasi muda. Mereka adalah cerminan masa depan, dan bersama-sama, kita akan menciptakan Solok yang lebih baik,” tutupnya dengan optimisme. Baginya, harapan untuk Kota Solok terletak pada kemampuan kita semua, terutama pemuda, untuk berkolaborasi, berinovasi, dan menghadapi tantangan masa depan dengan semangat yang tak pernah padam.
Dengan visi yang jelas dan komitmen untuk melibatkan pemuda dalam setiap aspek pembangunan, Ramadhani Kirana Putra bertekad membawa perubahan nyata bagi Kota Solok. Bagi Ramadhani, masa depan Solok bukanlah sesuatu yang jauh dari jangkauan, melainkan sebuah peluang besar yang ada di tangan generasi mudanya.(red/vn)